Search This Blog

Sunday, March 18, 2012

MENANGGAPI ISU KENAIKAN BBM


Saat Ini Hampir Semua Manyarakat Indonesia Telah Mengetahui Bahwa Pemerintah Akan Segera Menaikkan Harga Bahan Bakar Minyak, Karena Itu Mahasiwa Sebagai Sosial Control N Agen Of Change Telah Menjalankan Tugasnya Dengan Berusaha Menekan Pemerintah Agar Tidak Menaikkan Harga BBM, sebab ketika harga BBM dinaikkan maka secara otomatis harga-harga lainnya akan ikut melonajak, pemerintah tentu sudah tahu akan akibat dari kenaikan harga BBM ini namun pemerintah seperti tak mau tahu dengan penderitaan rakyat yang diakibatkan dari kenaikan BBM ini. sedangkan  BLSM yang
ditawarkan pemerintah sebagai konpensasi kepada masyarakat sebagai akibat dari kenaikan BBM ini, sangat jauh dari kata cukup. selain itu dengan memberikan bantuan langsung berupa uang kepda manyarakat akan menumbuhkan sifat manja kepada masyarakat kita sehingga mereka menjadi malas untuk bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanapa perlu bergantung pada pemerintah atau kepada siapun dan tentu saja ini sangat bruku akibatnya untuk bangsa dan negara kedepannya.
Sebenarnya ada banyak hal yang bisa pemerintah lakukan sehingga tak perlu lagi menaikkan harga BBM diatara lain misalnya :
1. Mempercepat pembangunan infarstruktur GAS.
Dengan pembangunan infrakstruktur GAS kita bisa menggunakan GAS sebagai pengganti dari BBM ini, seperti yang pernah dilakukan oleh yusuf kalla dengan program konfersi minyak tanah ke GAS, kalau minyak tanah bisa di konfersi ke GAS lalu kenapa BBM lainnya tidak bisa?
Sebab dengan menggunakan GAS kita bisa menghemat SDA lebih baik karena jumlah GAS dalam peru bumi jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah minyak bumi. Jangan hanya mengelurkan “GAS POLITIK” yang baunya kemana-mana.
2. Mengurangi Stupid Banding / Jalan-Jalan Keluar Negri
Sebagai mahasiswa dan manyarakat, saya tidak pernah melarang pemerintah untuk mengadakan study banding, tetapi saya sangat mengharapkan adanya hasil yang dapat dinikmati oleh masyarakat dari hasil study banding yang pemerintah kita sering lakukan.
Jangan sampai kami masyarakat beranggapan bahwa study banding hanyalah sebuah kedok agar kalian para pimpinan dan petinggi negara bisa jalan-jalan keluar negri secara GRATISSS, dan meluapakan tanggung jawab kalian di dalam negeri.  Atau jangan anggapan kami itu benar, kalau memang itu adalah study banding, lalu mana hasilnya?



No comments:

Post a Comment